Senin, 26 November 2012

GREEN ECONOMIC (BI-01-SS-12)


Green economic adalah salah satu yang menghasilkan kesejahteraan dan perbaikan manusia keadilan sosial, sementara secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Ekonomi hijau adalah ekonomi atau pembangunan ekonomi model yang didasarkan pada pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan tentang ekonomi ekologi.
Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup dalam permasalahan lingkungan hidup memiliki kesamaan dengan permasalahan ekonomi, dimana keduanya tanpa batas yang dapat melintasi seluruh negara di dunia. Dampak keduanya dapat dirasakan pada masing-masing negara hingga tingkat individu. Tantangan lingkungan hidup terbesar ini adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim dimana masih belum ada konsensus dunia untuk mengikat negara-negara untuk secara bersama-sama mengatasinya. Kedua permasalahan ini bukanlah suatu hal yang terpisah karena melalui krisis akan mendorong pemikiran-pemikiran, kebijakan dan tindakan untuk mencapai solusinya. Sudah bukan eranya lagi tujuan ekonomi dan tujuan lingkungan hidup dipertentangkan melainkan bersinergi yang tertuang dalam konsepsi ekonomi hijau dengan tujuan utamanya kesejahteraan umat manusia baik inter maupun antar generasi.
Terkait dengan hal tersebut, UNEP (United Nations Environment Programme) menetapkan Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012 adalah “Green Economy: Does it include you?”. Tema ini menekankan pentingnya pelaksanaan ekonomi hijau oleh semua orang sesuai dengan proporsinya masing-masing baik pada tingkatan global, nasional hingga individu. Kunci dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup adalah peran serta dari semua komponen masyarakat.
Oleh karenanya, disesuaikan dengan konteks Indonesia, maka Tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2012 menjadi “Ekonomi Hijau: Ubah perilaku, tingkatkan kualitas lingkungan. Makna utama dari tema ini adalah pentingnya melakukan perubahan paradigma dan juga perilaku kita untuk selalu mengambil setiap kesempatan dalam mencari informasi, belajar dan melakukan tindakan demi melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Dengan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Sedikitnya ekonomi hijau memiliki empat unsur, yaitu :
1.      Pengentasan kemiskinan,
2.      Pekerjaan yang layak,
3.      Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dan
4.      Internalisasi lingkungan dalam semua aktivitas pembangunan.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI yang menentukan arah pembangunan dengan empat pilar, yaitu Pro Poor, Pro Jobs, Pro Growth dan Pro Environment. Dengan begitu, Ekonomi hijau yang dimaksud disini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesetaraan sosial yang juga dimaksudkan untuk mengurangi resiko kerusakan lingkungan.
Hal yang sangat penting pula dalam konteks ekonomi hijau ini adalah Indonesia sebagai negara megabiodiversity dapat menempatkan keanekaragaman hayati kita sebagai modal utama bagi pembangunan yang merupakan sumber pangan, energi dan bahan baku. Semakin tinggi potensi keanekaragaman hayati dengan adanya Protokol Nagoya yang merupakan kesepakatan internasional untuk mengatur pemberian akses dan keuntungan secara adil atas pemanfaatan kenakeragaman hayati berupa sumber daya genetik serta pengetahuan tradisionalnya.
Marilah kita bersama-sama mewujudkan keadilan sosial melalui pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan sekitar dan menjadikan Green Economic sebagai moto utamanya.

Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar