Prosedur
Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan
Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company)
digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari
Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci lagi, yaitu:
1.
Mengeliminasi
semua rekening timbal balik (Recipocal Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi
rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening
yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang
sama.
2.
Menyusun
Kertas Kerja (Worksheet)
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan
laporan keuangan Prosedur penyusunan worksheet tergantung pada dasar
yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan Individual atau Neraca Saldo
Individual.
Dalam penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat
digunakan 3 (dua) metode yaitu:
1.
Metode Ekuitas (Equity Method)
2.
Metode Ekuitas Tidak Lengkap
3.
Metode Harga Perolehan (Cost Method)
A.
Konsolidasi
dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep
dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan
terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva
bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis
akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.data
Pencatatan investasi saham
pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan
investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga
didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk
Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh
sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada
Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat
mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara
lengkap.
Nilai
investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak
Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya,
jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun
Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan
sama dengan penerapan metode biaya,
namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan
terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa perkiraan (account)
yang perlu diperhatikan antara lain:
1.
Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya apabila
Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
2.
Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya
apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
3.
Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan
mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan apabila
telah dibayar tunai (kas).
4.
Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning)
Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya
apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain itu akan
berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5.
Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak
Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya
apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja
(Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan
Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan
perubahan jumlahnya.
B.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika
metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama
dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama
dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan
induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika
metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya
digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi
metode ekuias mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai
buku yang diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak
mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu
menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas.
Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji
yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah
yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode
biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal
ini dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk
mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak. Tidak ada
pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan
keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan
induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi
hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari
entias utama.
C.
Konsolidasi
dengan Metode Biaya (Cost Method)
Pada Metode Biaya, yang dipakai
untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas
saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui
sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi
atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah
saham yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen
yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening
“Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
1.
Perkiraan “Investasi Saham pada Anak
Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya. Perubahan modal Anak
Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi
Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan tidak
menyesuaikan Investasinya.
2.
Laba atau rugi dari Anak Perusahaan
baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada
saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained
Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet
penyusunan neraca Konsolidasi.
3.
Penghapusan (eliminasi) terhadap
perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan Retained Earning Anak
Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal
pada saat kepemilikan.
4.
Metode Biaya berdasarkan pada asumsi
bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.
5.
Nilai Investasi harus selalu tetap,
karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga perolehannya saja.
6.
Perubahan nilai aktiva bersih Anak
Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan operasionalnya tidak akan
mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.
referensi :
M. Arief Effendi, SE, Msi, Ak, QIA.
Modul 7 Laporan Keuangan Konsolidasi-Teknik &
Prosedur Konsolidasi (Bagian
Ketiga). Jakarta : Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.