1.
Apa
itu etika?
Etika berasal
dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan
sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut filsuf Aristoteles,
dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika sebagai
berikut:
·
Terminius
Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu
pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
·
Manner
dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat)
yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat
dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Dari sudut pandang Kamus Besar Bahasa Indonesia
terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988) merumuskan pengertian
etika dalam tiga arti sebagai berikut:
·
Ilmu
tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
·
Kumpulan
asas atau nilai yang berkenan dengan ahklak.
·
Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
2.
Prinsip-prinsip
Etika
·
Prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak pekerjaab terhadap orang lain
·
Prinsip keadilan, tidak merugikan; membedakan orang lain.
·
Prinsip Otonomi. Kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya,
tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan tidak mengganggu kepentingan umum.
·
Prinsip
integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.
Prinsip- prinsip
perilaku professional tidak secara khusus dirumuskan oleh ikatan akuntan
Indonesia tapi dianggap menjiwai kode perilaku akuntan Indonesia. Adapun
prinsip- prisip etika yang merupakan landasan perilaku etika professional,
menurut Arens dan Lobbecke (1996 : 81) adalah :
·
Tanggung
jawab : Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional dan
pertimbangan moral dalam semua
aktifitas mereka.
·
Kepentingan
Masyarakat : Akuntan harus menerima kewajiban-kewajiban melakukan tindakan
yang mendahulukan kepentingan
masyarakat, menghargai kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada
professional.
·
Integritas
: Untuk mempertahankan dan menperluas kepercayaan masyarakat, akuntan harus
melaksanakan semua tanggung jawab professional dan integritas.
·
Objektivitas
dan indepedensi : Akuntan harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari
benturan kepentingan dalam melakukan tanggung jawab profesioanal. Akuntan yang
berpraktek sebagai akuntan public harusbersikap independen dalam kenyataan dan
penampilan padawaktu melaksanakan audit dan jasa astestasi lainnya.
·
Keseksamaan : Akuntan harus mematuhi standar teknis dan
etika profesi, berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu
jasa, dan melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik.
3.
Basis
Teori Etika
a.
Etika
Teleologi
Teleologi
berasal dari kata Yunani, telos =
tujuan, berarti mengukur baik buruknya
suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dua aliran etika
teleologi yaitu egoisme etis dan utilitarianisme.
·
Egoisme
Etis (Inti pandangan egoisme) adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada
dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap
orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius
ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg
bersifat vulgar.
·
Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah
baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama
seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks
bisnis. Utilitarianisme dibedakan menjadi dua macam yaitu utilitarianisme
perbuatan dan utilitarianisme Aturan.
4.
Egoism
Kata
egoisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang
berasal dari kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern
yang berarti diri atau saya, dan kata isme, digunakan untuk menunjukkan sistem
kepercayaannya.
Egoisme
adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan
bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra
pribadi seseorang dan pentingnya intelektual, fisik, sosial dan lainnya.
Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak
pada umumnya dan hanya memikirkan diri sendiri
Egois
memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari aku adalah. Kualitas
pribadi mereka egotisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang
tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap
sebagai dekat. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat
keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri
sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan
perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar